Mungkin sudah banyak sumber berita yang menyampaikan fakta ini, salah satunya sebagaimana dikutip dari di laman http://wikipns.com/tahukah-kamu-siapa-pns-pertama-di-indonesia/. Namun, baru kali ini mengetahui fakta istimewa ini melalui laman tersebut, dan mungkin juga pembaca artikel ini.
NIP PNS pertama yang ada di Indonesia, ternyata dimiliki oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX Raja Keraton Yogyakarta tersebut tercatat memiliki kartu PNS pada tahun 1940, dan mendapat NIP: 010000001. Dilansir oleh Sripoku, Sri Sultan Hamengku Buwono IX diangkat oleh Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara pada saat itu, yakni mendiang A.E Manihuruk. Informasi tersebut dibenarkan oleh Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Jatiningrat, pada Senin (16/12/2019). “Iya benar PNS pertama. Ini fotocopy kartu PNS Beliau (Sri Sultan HB IX),” ujar KRT Jatiningrat. Jatiningrat menjelaskan, kartu PNS milik Sri Sultan HB IX tersebut diterbitkan oleh Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN).
Di kartu itu juga tertera tandatangan Kepala BAKN, A.E Manihuruk di Jakarta 1-11-1974. Pada tahun 1940, tepatnya tanggal 18 Maret, merupakan jumenengan (bertahta) Sri Sultan HB IX. Saat jumenengan itu, Sri Sultan HB IX berpidato dan berjanji akan mengabdikan diri kepada nusa dan bangsa. “Sejak semula Beliau itu memang pengabdiannya, bekerjanya, untuk memenuhi kebutuhan nusa dan bangsa,” ujar dia. Sri Sultan HB IX diketahui menjadi Wakil Presiden kedua di Indonesia pada tahun 1973 hingga 1978.
Beliau wafat pada tanggal 2 Oktober 1988 malam, saat berkunjung ke Amerika dan menghembuskan nafas terakhirnya di George Washington University Medical Center. Sultan HB IX kemudian dimakamkan di Kompleks Pemakaman Raja-Raja di Imogiri. (Tribun-Video.com/Inung Pratama) Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul SOSOK Ini Ternyata PNS Pertama Kali di Indonesia, Pemilk NIP PNS 010000001, Bukan Orang Sembarangan!,
Nomor NIP itu diberikan pemerintah pusat karena sikap beliau saat naik tahta pada tahun 1940, HB IX mengeluarkan pernyataannya yang cukup fenomenal saat situasi Indonesia belum merdeka. Dalam pidato penobatannya pada tanggal 18 Maret 1940 itu, HB IX mengatakan,“Di pundak saya, ada satu tugas yang berat. Saya akan mendharmabaktikan diri saya, kepada nusa dan bangsa sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri saya.”